kabarin.co – Meninggalnya kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, menambah duka sepakbola Indonesia. Berita tragis berpulangnya kiper senior itu masih terus menjadi topik pemberitaan di berbagai media nasional dan internasional, ataupun media sosial.
Penjaga gawang berusia 38 tahun itu meninggal dunia di RSUD dr Soegiri, Lamongan, Minggu (15/10) sore.Sebelumnya, Choirul Huda mengalami tabrakan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues, ketika timnya melawan Semen Padang pada laga lanjutan Liga 1 di Stadion Surajaya, Lamongan.
Kepergian Choirul Huda tentu mengingatkan publik terhadap Antonio Puerta (Sevilla) dan Marc-Vivien Foe (Kamerun), yang tutup usia akibat serangan jantung di lapangan.
Namun, sepak bola nasional juga memiliki sejumlah contoh yang tentu tak ingin terulang. Berikut ini adalah daftar pesepakbola Indonesia yang meninggal dunia akibat insiden di lapangan sepakbola nasional:
1, Eri Irianto
Eri Irianto meninggal dunia setelah insiden dalam laga Persebaya kontra PSIM Yogyakarta di Stadion Gelora 10 November, 3 April 2000. Pemicunya, Eri bertabrakan dengan pemain PSIM, Samson Noujine Kinga, sehingga pingsan dan dilarikan ke rumah sakit.
Malam harinya, Eri mengembuskan napas terakhir karena serangan jantung di Rumah Sakit Dokter Soetomo. Kepergian Eri meninggalkan duka buat Persebaya Surabaya sehingga memensiunkan nomor punggung 19 milik sang pemain dan menggunakan namanya untuk mes tim.
2. Akli Fairuz
Seperti Choirul Huda dan Eri Irianto, Akli Fairuz juga meninggal karena tabrakan di lapangan. Akli yang masih berstatus pemain Persiraja Banda Aceh, mengalami benturan dengan penjaga gawang PSAP Sigli, Agus Rohman, 10 Mei 2014.
Akli langsung dilarikan ke rumah sakit dan menjalani operasi pada 12 Mei 2014.
Meski usaha dari berbagai pihak telah maksimal untuk menyelamatkan nyawanya, takdir berkata lain.
Kepergian Akli sempat menimbulkan citra negatif untuk sepak bola Indonesia di mata internasional. Media asal Spanyol, Marca, sempat memberitakan kepergian Akli dengan judul “Una brutal patada acab con la vida de un jugador en Indonesia (Tendangan Brutal Membunuh Pemain Indonesia)”.
3.Jumadi Abdi
Tanggal 7 Maret 2009 menjadi momen duka buat PKT Bontang. Karena Gelandang mereka, Jumadi Abdi, meninggal dunia akibat terkena kaki dari pemain Persela, Denny Tarkas.
Sebelumnya, eks pemain timnas Indonesia pada SEA Games 2005 itu, sempat menjalani perawatan selama sembilan hari dan operasi di rumah sakit. Namun, setelah itu kondisinya justru makin memburuk, dan akhirnya meninggal.(*/RMO)
