kabarin.co-Setelah sebelumnya memberikan keterangan pers di Lanud Soewondo, medan, Pangkoopsau I Marsekal Muda TNI Yuyu Sutisna, S.E.,M.M., kembali memberikan keterangan pers nya di Lanud Halim Perdanakusuma, Selasa (16/8)lalu.
Acara Jumpa pers tersebut ia lakukan sekembalinya dari Medan. Dalam jumpa pers lanjutan itu, dirinya menjelaskan kronologi insiden bentrok warga dengan anggota Lanud Soewondo Medan.
Pangkoopsau I sangat menyesalkan kejadian bentrokan tersebut, tidak hanya warga masyarakat yang jadi korban tetapi juga 2 orang wartawan dan 4 orang anggota TNI AU terluka.
“Selaku Pangkoopsau I dan atas nama TNI AU, saya sampaikan permintaan maaf dan saya akan mengusut secara tuntas masalah ini”, tegas Panglima.
Sebagai wujud permintaan maaf kepada rekan media yang ikut menjadi korban, pihak TNI AU akan memfasilitasi biaya perawatan dan mengganti kamera yang hilang.
“Saya selaku Pangkopsau I akan berusaha terbuka dan jujur dalam masalah ini”, tegas Pangkoopsau I kepada awak media.
Selanjutnya Pangkoopsau I akan melakukan pengusutan terhadap masalah ini dan tentunya bagi anggota yang melakukan hal-hal diluar prosedur akan diberikan sanksi yang tegas. Kepada prajurit TNI AU sudah saya perintahkan untuk menahan diri dan jangan terpancing provokasi, jawab Panglima.
Untuk mengusut dan menyelidiki kejadian yang mengakibatkan bentrokan warga dan anggota Lanud Soewondo itu, TNI AU telah membentuk tim investigasi.
Hari ini tim investigasi sudah dibentuk dan mulai bekerja untuk mendalami permasalahan yang terjadi. Tim investigasi diketuai oleh Komandan Polisi Militer Koopsau I dengan melibatkan beberapa satuan yang terlibat. Tentunya kalau ada anggota yang terbukti bersalah akan ditindak secara tegas, ujar Pangkoopsau I seperti dilansir Dispen AU.
Seperti sudah diberitakan sebelumnya bahwa pada hari senin pagi tanggal 15 Agustus 2016 terjadi aksi demo oleh warga Sarirejo terkait pembangunan rusunawa untuk prajurit yang berlokasi di Jalan Pipa, Lingkungan IX Kelurahan Sarirejo Kecamatan Medan Polonia.
Aksi demo yang semula berlangsung damai, berkembang menjadi tidak terkendali yang diawali dengan blokade jalan Adi sutjipto oleh warga dengan memalang pohon dan aksi bakar ban di jalan.(mas)
